phone: 0852 8225 6060
e-mail: okisshairstylist@gmail.com
Tampilkan postingan dengan label Okiss hairstylish kids. Tampilkan semua postingan

Telah hadir salon rambut untuk anak OKISS HAIRSTYLISH KIDS


okiss hairstylish kids

Jalan Sukarno, Mancilan, Mojoagung, Jombang, Jawa timur.

Buka setiap hari dari jam 08.000 sd jam 21.00

OKISS HAIRSTYLISH KIDS karena anak juga pingin punya rambut keren



Agar anak tidak malas dan takut potong rambut

okiss hairstylish kids
okiss hairstylish kids

Jika anda orang tua yang memiliki buah hati yang masih balita dan sulit untuk dipotong rambutnya, sekarang telah ada salon rambut yang mengkhususkan untuk memotong rambut anak anak dengan interior bergambar dan berwarna warni ceria serta segala konsep yang mendukung dengan anak seperti kursi kursi yang berbentuk mobil mobilan juga disediakan berbagai mainan yang mendukung kenyamanan anak saat rambutnya di potong.

Memotong rambut anak terutama yang berusia di bawah 5 tahun memang agak susah, memang ada anak yang mudah bahkan suka dipotong rambutnya tapi kebanyakan dari mereka malas untuk dipotong rambutnya karena pada saat dipotong rambutnya anak di haruskan untuk diam dalam beberapa saat sedangkan sifat anak anak selalu tidak suka untuk diam kesukaannya selalu bergerak kesana kemari untuk bermain dan beraktifitas mengikuti kainginannya.

Konsep yang ditawarkan oleh tempat potong rambut khusus anak akan sangat membantu para orang tua yang mempunyai permasalah sulit dalam memotong rambut anak balitannya, karena desain yang nyaman untuk anak anak di tambah juga dengan adanya layar tv yang berada tepat di depan kursi potongnya sehingga saat rambutnya dipotong anak anak bisa melihat film kartu kesukaannya dan tidak terasa jika rambutnya sedang dipotong. Dengan tukang potong yang sabar dan berpengalaman maka akan meninggalkan kesan yang baik bagi anak anak.


Jika anda berada di mojoagung, jombang, jawa timur sekarang sudah ada okiss hairstylish salon kusus potong rambut yang akan  menjadikan buah hati anda yang berusia dibawah tahun, menikmati suasana potong rambut yang menyenangkan.

Rambut hitam tebal untuk buah hati anda jadi lebih keren

Memiliki anak yang lucu dan menggemaskan adalah anugrah terindah dalam hidup, apalagi jika sudah sejak  lahir sudah memiliki rambut yang hitam dan lebat, seringkali orang tua menginginkan anak memiliki rambut yang lebat hitam dan tebal.

Rambut hitam hitam dan tebal
Rambut keren
Bagi anda pasangan yang memiliki anak dengan rambut tipis dan jarang jarang jangan kuatir berikut beberapa cara yang bisa anda lakukan agar rambut anak anda bisa menjadi tebal dan hitam secara alami sehingga buah hati anda bisa terlihat sangat menggemaskan:

Kemiri
Kemiri bisa digunakan untuk melebatkan rambut buah hati anda yang terilhat tipis dan jarang jarang, pertama siapkan beberapa butir  kemudian goring tanpa menggunakan minyak sampai terlihat keluar minya alami dari butir kemiri, kemudia angkat kemiri apabila sudah dingin tumbuk kemiri dan hasil tumbukan kemiri usapkan pada kepala rata keseluruh bagian rambut, biarkan beberapa saat agar minyak kemiri meresap dan menutrisi kulit kepala setelah itu barulah dibilas dengan air bersih. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal lakukan cara tersebut secara teratur.

Kacang hijau

Kacang hijau juga bisa digunakan untuk mengatasi rambut buah hati anda yang memiliki rambut tipis dan jarang jarang, karena kacang hijau merupakan sumber protein yang baik bagi tubuh juga berguna untuk melebatkan dan menghitamkan rambut buah hati. Hanya dengan sering mengkonsumsi kacang hijau yang direbus sebagai minuman dan di minum secara teratur sangat baik untuk kesehatan rambut pada anak anak karena kacag hijau di yakini sangat membantu rambut pada bayi dan anak anak selain itu juga bermanfaat untuk menghaluskan kulit. 

Perawatan rambut anak cowok sejak dini bag 2

"Dik, Masih Kecil, Kok Sudah Botak!"

Artikel diambil dari okezone.com
Para ahli berpendapat, kerontokan terjadi karena adanya gangguan sistem imun seseorang di mana imunitas tersebut tidak melindungi malah justru merusak sel akar rambut sendiri (autoimun). (Foto: gettyimages) 



MUNGKIN Moms masih awam dengan istilah Alopesia areata? Menurut Dr.dr.Tjut Nurul Alam Jacoeb, SpKK(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM, Alopesia areata adalah hilangnya rambut karena kerontokan setempat, secara pasti penyebabnya belum diketahui.

Para ahli berpendapat, kerontokan terjadi karena adanya gangguan sistem imun seseorang di mana imunitas tersebut tidak melindungi malah justru merusak sel akar rambut sendiri (autoimun). Biasanya kejadian ini menyerang remaja, tapi dapat pula menyerang segala umur termasuk anak-anak usia preschooler. Loh kok?


Membaik tanpa pengobatan

Lebih lanjut Dr.dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, SpKK (K) menjelaskan alopesia areata dapat membaik sempurna dalam waktu 6 - 12 bulan, tanpa pengobatan. Jadi, jika si kecil mengalami hal ini, Moms tak perlu takut. Kebanyakan penderita kelainan ini sembuh dengan sendirinya, tanpa bekas dan normal kembali.

Namun, jika selama enam bulan tidak juga membaik, segera pergi ke dokter. Karena ada beberapa kasus, rambut tidak tumbuh lagi walaupun dengan pengobatan. Biasanya pasien tidak merasakan keluhan. Justru orang lain lah yang kerapkali menemukan kelainan ini, misalnya ibu, pengasuh, atau saat si kecil potong rambut.

Sistem imun yang tidak berjalan dengan baik tersebut dapat disebabkan adanya infeksi. Jika dokter menemukan kelainan ini secara menahun, akan dilakukan pencarian terhadap adanya infeksi tersebut, khususnya infeksi subklinis (pasien tidak mengeluh apapun, tidak tampak jelas).

Sementara pada anak-anak kelompok atopi di mana si kecil sering pilek, biduran, eksim, asma, atau gatal mata, alopesia areata pun dapat terjadi.

Ditambahkan oleh Dr. Caroline Mulawi, Sp.A dari Omni Hospital Pulomas, Jakarta, alopesia areata termasuk penyakit tidak menular, akan tetapi membawa dampak psikis terhadap anak. Karena bisa menyebabkan kebotakan bagi penderitanya.

Biopsi kulit

Menentukan jenis kebotakan secara sederhana hanya melalui pengamatan terkadang sulit. Karena itu dilakukan biopsi kulit untuk membantu menegakkan diagnosis. Dengan biopsi bisa diketahui keadaan dari akar rambut sehingga bisa ditentukan penyebab dari kebotakan.

Alopesia karena jaringan parut

Alopesia karena jaringan parut adalah kebotakan yang terjadi di daerah jaringan parut. Kondisi ini mungkin berasal dari luka bakar, cedera berat atau terapi penyinaran. Penyebab lain dari alopesia karena jaringan parut adalah:
• Lupus eritematosus
• Liken planus
• Infeksi bakteri atau jamur yang bersifat menetap
• Sarkoidosis
• Tuberkulosis
• Kanker kulit

Jagalah rambut si Kecil

Karena kasus ini tidak sering terjadi, jadi tidak ada tip khusus untuk masalah ini. Hanya saja diperlukan tata laksana yang benar untuk menjaga rambut sehat si kecil. Misalnya, pakailah sampo yang tidak terlalu berbusa untuk anak, jangan mencuci rambut anak secara berlebihan, jangan memanipulasi rambut (blow, keriting, pelurus), dan perhatikan selalu kebersihan kulit kepala dan rambut anak.

Kehilangan rambut karena penyakit, terapi penyinaran atau pemakaian obat, tidak memerlukan pengobatan khusus. Jika penyakitnya membaik atau jika pengobatan dihentikan, biasanya rambut akan kembali tumbuh. Selama rambut masih dalam pertumbuhan, penderita bisa menggunakan rambut palsu, topi atau penutup kepala lainnya.

Awasi kebotakan lain si Kecil

Penyebab kebotakan lain pada anak adalah trikotilomania. Trikotilomania adalah hilangnya rambut sebagai akibat dari dorongan yang kuat untuk menarik-narik rambut. Hilangnya rambut bisa membentuk suatu bercak bundar yang tersebar di kulit kepala.

Trikotilomania merupakan suatu perilaku kompulsif, yang mungkin berasal dari adanya stres emosional maupun stres fisik. Paling sering ditemukan pada anak-anak. Dan kebiasaan ini bisa menetap sepanjang hidup penderita.

Tip menjaga kesehatan rambut anak

• Makan makanan dengan gizi seimbang.
• Tangani rambut anak dengan lembut. Bila mungkin, biarkan rambut anak kering secara alami.
• Hindari gaya rambut yang ketat, seperti kepang, disanggul atau ekor kuda.
• Hindari memuntir, menggosok atau menarik rambut.
• Periksa dengan ahli perawatan rambut tentang gaya rambut atau teknik yang dapat membantu mengurangi efek botak.
• Berikan obat yang dapat mendorong pertumbuhan rambut baru dan mencegah kerontokan rambut lebih lanjut.
(Mom& Kiddie//ftr)


Perawatan Rambut sejak dini anak cowok

Kok, Rambut Dedek Tipis, Ya?

Artikel diambil dari okezone

RAMBUT bayi adakalanya tipis, adakalanya tanpa rambut sama sekali (botak), dan kerap pula berkerak. Memang, kondisi kulit kepala Anda dan si kecil tidak sama. Si kecil butuh penanganan lebih intensif. Yang pasti, selama dia sehat, tak ada masalah. Toh, rambut yang tumbuh pada kepala si kecil masih rambut sementara, bukan rambut permanen.

Nah, bagaimana cara merawat rambut bermasalah ini agar kelak memiliki rambut yang indah dan sehat? Untuk itu dr Grace NS Wardhana, SpKK, dari Brawijaya Women and Children Hospital memaparkannya untuk Anda.

Lurus, ikal atau keriting?

Sebenarnya, sebelum bayi berusia 1 tahun ke atas, orangtua tidak pernah tahu akan seperti apa rambutnya kelak. Pertumbuhan dan tipe rambut bayi (lurus, keriting, tebal, tipis atau pirang, hitam, dan sebagainya), sangat dipengaruhi oleh:

- Faktor genetika dari kedua orangtuanya. Tidak harus dari orangtuanya langsung, tapi bisa juga dari generasi di atas orangtuanya, seperti kakek-neneknya.

- Faktor gizi. Anak kurang gizi tekstur rambutnya pasti akan terpengaruh. Warna rambut si kecil menjadi merah, lebih kering, lebih mudah rontok atau patah, dan tumbuh tipis.

Walaupun peranannya tidak besar, faktor nutrisi ini juga dibutuhkan anak untuk memperoleh tekstur rambut yang sehat. Beberapa vitamin dan mineral dapat memicu pertumbuhan rambut, seperti zat seng (terdapat pada ikan-ikanan) dan selenium.

- Banyak terkena sinar matahari atau polusi juga memengaruhi tekstur rambut. Sama halnya dengan penyakit, misalnya ketombe yang sering terjadi pada bayi atau anak.

- Hormon. Salah satunya hormon androgen. Sering ada bayi yang rambutnya sangat lebat saat lahir. Bisa saja itu karena pengaruh hormon androgen ibunya. Pasalnya, dia belum bisa memproduksi hormon androgen sendiri. Setelah lahir, lama-lama efek androgen yang terbawa dari ibunya hilang. Rambut si kecil pun rontok, berganti dengan rambut aslinya yang mungkin lebih tipis.

Digunduli menebalkan rambut

Sejauh ini tidak ada penelitian medis yang berhasil membuktikan anak yang sering digunduli, kelak rambutnya akan tumbuh tebal. Rasionalisasi yang mungkin terjadi adalah karena rambut pada bagian pangkal lebih tebal daripada rambut pada bagian ujung, sehingga bila rambut dicukur, rambut terlihat lebih padat atau banyak.

Begitu pula jika rambut anak yang ketika bayi lurus, lantas tumbuh menjadi keriting saat dia besar, itu juga tidak benar. Yang memengaruhi pertumbuhan rambut bayi adalah faktor-faktor di atas, khususnya faktor genetik.

Rambut bayi baru lahir tidak dapat dijadikan patokan rambutnya saat dewasa kelak, karena umumnya masih berupa rambut vellus. Saat bayi berusia di atas 1 tahun, umumnya sudah memilik rambut terminal yang dapat menjadi gambaran bagaimana tipe rambutnya saat dewasa kelak. Tapi itupun bukan jaminan. Ketiga faktor di atas dapat memengaruhi proses perjalanan pertumbuhan rambut.

Lebat karena kemiri

Begitu pula mengenai seledri dan kemiri. Meski sebagian besar mitos tentang rambut tak bisa dijelaskan secara medis, ada beberapa di antaranya yang masuk akal. Misalnya, agar rambut tebal, harus diolesi minyak kemiri. Ada juga yang menyarankan pemakaian seledri atau air kelapa muda.

Ingat, secara empiris, berdasar pengalaman, mungkin mitos tadi ada benarnya. Pasalnya, kemiri mengandung minyak. Nah, minyak bisa digunakan untuk mengatasi rambut yang kering atau kurang subur. Tapi dari segi farmakologis belum pernah diteliti, apa isi, kandungan, dan dampak kemiri.

Yang jelas, selama tidak menimbulkan efek samping, mencoba cara-cara tadi boleh-boleh saja. Hanya terkadang bahan alami seperti itu mengandung zat yang tak kita ketahui yang bisa mengiritasi kulit kepala bayi. Padahal, kulit bayi lebih rentan dan mudah teriritasi oleh bahan-bahan dari luar. Ini yang harus hati-hati.

Merawat rambut bayi

Perawatan rambut semasa bayi juga memengaruhi pertumbuhan rambut bayi. Sebagian orangtua panik melihat rambut bayinya tipis sehingga menggunakan terlalu banyak lotion, tonik, atau bahan-bahan penumbuh rambut. Padahal, bahan-bahan ini justru dapat menyebabkan iritasi maupun alergi pada kulit kepala bayi dan justru memicu kebotakan rambut.

Bayi tidak memerlukan perawatan rambut terlalu banyak. Sampo tidak perlu diberikan setiap hari, cukup 2-3 hari sekali. Namun pembilasan kulit kepala harus dilakukan setiap mandi. Yang perlu diperhatikan adalah:

- Gunakan sampo dengan pH balance, yakni 4,5-6. Sebagian besar sampo memiliki pH tinggi, sehingga menyebabkan rambut kusut dan perih bila mengenai mata.

- Pastikan sampo tidak mengandung sulfat (seperti terkandung dalam sampo orang dewasa) karena sulfat juga dapat menyebabkan rambut kusut.

- Meskipun rambut bayi belum tumbuh, usahakan untuk terus menjaga kebersihan di kulit kepala dengan menggunakan sampo yang mild (super ringan).

- Cara membilas kepala atau keramas yang baik adalah seperti dilakukan di salon, di mana posisi kepala anak menghadap ke langit-langit, untuk menghindari menetesnya sampo ke mata atau wajah.

- Gunakan sisir dengan bulu sikat yang halus

- Jangan menggunakan terlalu banyak kosmetik rambut pada usia 1 tahun pertama, karena justru dapat memicu iritasi atau alergi pada kulit kepala bayi.

Agar Anda dapat merawat rambut si kecil sesuai jenisnya, berikut dipaparkan 3 tipe rambut & fase pertumbuhannya.

Rambut lanugo

Adalah rambut yang pertama kali terbentuk, yakni sekira 3 bulan setelah pembuahan. Rambut lanugo sangat halus dan lembut, tumbuh di seluruh tubuh janin. Rambut terlihat banyak pada kepala, dan kadang-kadang juga pada bahu dan punggung.

Rambut lanugo dapat terlihat dengan pemeriksaan USG 3 atau 4 dimensi. Biasanya rambut ini akan luruh sekira 4 minggu sebelum bayi lahir, namun sebagian bayi lahir masih dengan rambut lanugo yang luruh.

Rambut vellus

Rambut yang ditemukan pada bayi, sangat pendek (hanya 1-2 cm) dan hanya sedikit sekali mengandung pigmen, karena itu rambut bayi baru lahir sering terlihat pirang. Folikel rambut yang menghasilkan rambut ini tidak mengandung kelenjar sebum (kelenjar minyak).

Rambut terminal

Rambut akhir yang tumbuh di kepala, dan pada beberapa orang juga ditemukan di lengan, badan, dan kaki. Rambut ini lebih kasar dan mengandung banyak pigmen sehingga terlihat lebih gelap.
(Mom& Kiddie//nsa)